
Hari ini, lima tahun lalu, Pendiri Pondok Modern Arrisalah Program Internasional Ponorogo, Drs. KH Moh. Ma’shum Yusuf, meninggal dunia di RS Darmayu Ponorogo sekitar pukul 21.30 WIB.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di hati seluruh keluarga besar pesantren. Lini masa media sosial dipenuhi ucapan belasungkawa kepada sosok karismatik yang dikenal karena kesederhanaan hidupnya, seorang ulama panutan dalam keikhlasan dan kesungguhan berjuang di jalan Allah.
Di balik megahnya pesantren beliau dirikan, Kyai Ma’shum -begitu biasa beliau dipanggil- tidak memiliki rumah pribadi hingga akhir hayatnya.
Setiap kali bertemu alumni, atau saat menyampaikan nasihat kepada guru dan santri, selalu terselip kalimat masyhur beliau:
“Saya tidak bangun rumah hingga masjid jadi.”
Pembangunan masjid pun seperti dikebut, seakan berpacu dengan kondisi kesehatan Pak Kyai yang kian menurun. Semua pihak bahu-membahu menyelesaikan pembangunan tersebut.
Dimulai awal 2017, para alumni menggalang dana untuk membangun kubah dan menyelesaikan lantai dua. Penyempurnaan berlanjut hingga tahun 2020 dengan pemasangan jendela stainless di empat penjuru masjid. Seluruhnya rampung pada hari Sabtu, 18 Juli 2020 pukul 17.30 WIB, menjelang azan berkumandang.
Manusia bisa berencana, tetapi Tuhanlah yang menentukan. Pak Kyai sudah beberapa hari dirawat di ruang ICU. Belum sempat panitia pembangunan masjid melaporkan penyelesaian pekerjaan mereka, beliau berpulang pada pukul 21.30 malam.
Beliau kemudian dimakamkan di kebun depan gedung wisma yang beliau bangun. Keputusan ini diambil secara mendadak dan tidak direncanakan sebelumnya, namun disepakati oleh para guru senior agar makam beliau mudah dikunjungi. Bertahun-tahun kemudian, diketahui bahwa beliau pernah memberi isyarat kepada salah satu guru senior tentang niat membangun rumah di tempat itu.
Itulah rumah beliau yang sejati. Rumah sederhana yang dibangun hanya beberapa jam setelah masjid selesai. Inilah rumah hakiki setiap manusia. Kepulangan beliau menjadi pengingat bahwa semua kekayaan yang kita miliki tidak berarti di hadapan kematian, hanya amal salih yang akan menyertai kita di alam kubur.
Semoga beliau husnul khatimah.
Al-Fatihah…
(AB)