PANGGUNG GEMBIRA 644 : MAHAKARYA SANTRI, GEMA DAKWAH DALAM BINGKAI SENI

Di Pondok Modern Arrisalah, ada satu agenda khas yang dinanti dan disiapkan dengan penuh kesungguhan oleh Santri Kelas Akhir: Panggung Gembira. Sejak lama, agenda ini bukan sekadar hiburan—melainkan refleksi kolektif dari proses pendidikan yang panjang dan bernilai. Ia menjadi simbol perjalanan santri yang ditempa oleh waktu, kedisiplinan, kebersamaan, dan semangat hidup berjamaah.

Kamis, 10 Juli 2025 menjadi malam penuh keberanian dan makna. Courageous Generation, Santri Kelas Akhir KMI 2026, sukses mempersembahkan Panggung Gembira 644—sebuah pagelaran seni akbar yang memikat dan sarat nilai. Malam itu, seluruh santri dan civitas Pondok menyaksikan bukan hanya pertunjukan, tetapi juga buah dari proses panjang pendidikan karakter.

Sebagaimana yang telah menjadi tradisi, Panggung Gembira adalah karya murni para santri. Tanpa panitia luar, tanpa vendor profesional. Dari desain panggung, tata cahaya, musik, naskah drama, hingga dokumentasi—semuanya hasil kreativitas dan kerja keras para santri sendiri. Sebuah contoh nyata dari learner autonomy dalam dunia pendidikan modern. Santri tumbuh dan berkembang bukan hanya karena diarahkan, tetapi karena diberi ruang untuk mengambil peran dan tanggung jawab.

Namun, kebebasan ini bukan tanpa arah. Di balik setiap langkah, para Pembimbing Panggung Gembira hadir sebagai pengarah dan penjaga nilai. Mereka tidak membatasi, tetapi memastikan agar arah tetap lurus, nilai tetap hidup, dan pesan tetap tersampaikan.

Pimpinan Pondok, KH. Muhammad Azharullah, Lc., memberikan apresiasi tinggi dan berkata:

“Ini bukan sekadar pertunjukan. Ini adalah panggung dakwah—di mana santri membuktikan bahwa seni, musik, dan drama bisa menjadi sarana menyampaikan nilai, menggugah hati, dan menginspirasi umat.”

Segala segmen tampil rapi, kreatif, dan sarat edukasi. Bahasa Arab dan Inggris pun turut mewarnai acara, mencerminkan wajah global pendidikan di Arrisalah.

Lebih dari sekadar malam hiburan, Panggung Gembira 644 mengajarkan nilai kolaborasi terpimpin. Setiap santri memiliki peran—baik yang tampil di depan maupun yang bekerja di balik layar. Tidak ada yang lebih penting dari yang lain. Semuanya saling menguatkan, dalam satu visi, satu irama, satu kepemimpinan.

Dari sinilah Santri Kelas Akhir belajar satu pelajaran besar: bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari siapa yang paling menonjol, tapi dari siapa yang mampu menyatu, menguatkan, dan bekerja bersama.

Selamat! Sukses! Sehat selalu untuk para pejuang Panggung Gembira 644.
Karya kalian bukan hanya untuk dikenang, tapi juga untuk menginspirasi.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *